Sejarah dan Proses Pembuatan Menara Eiffel

Semua orang pasti sudah tidak asing lagi dengan menara ini. Menara yang terletak di kota Paris, Perancis ini merupakan salah satu bangunan yang menjadi ikon global untuk Perancis dan merupakan salah satu struktur yang terkenal di dunia. Lebih dari 200.000.000 orang telah mengunjungi menara ini sejak pembangunannya tahun 1889, termasuk 6.719.200 orang tahun 2006, menjadikannya monumen bertarif yang paling banyak dikunjungi di dunia.
Nama menara Eiffel diambil dari nama perancangnya yaitu Gustave Eiffel. Strukturnya dibangun antara tahun 1887 dan 1889 sebagai pintu masuk Exposition Universelle, Pameran Dunia yang merayakan seabad Revolusi Perancis. Pada awalnya Gustave Eiffel sang perancang menara ini berencana membangunnya di Barcelona untuk Pameran Universal 1888, namun rencananya itu ditolah oleh pihak yang bertanggung jawab di balai kota Barcelona karena aneh dan biayanya mahal, dan tidak cocok dengan kota itu. Lalu Gustafe Eiffel mengirim drafnya kepada pihak yang bertanggung jawab untuk Pameran Universal di Paris, dan akhirnya disetujui. Setahun kemudian, yaitu tahun 1889 ia membangun menaranya.

Tiga ratus pekerja menggabungkan bersama 18.083 bagian besi benam (bentuk murni dari besi struktural), menggunakan dua setengah juta paku, dalam bentuk struktural oleh Maurice Koechlin. Resiko kecelakaan sangat besar, untuk pencakar langit modern yang tak biasa menara ini terbuka tanpa tingkat tengah kecuali dua platform. Tetapi, karena Gustave Eiffel mengambil sikap hati-hati, termasuk penggunaan takal bergerak, rel bantu dan layar, hanya satu orang yang meninggal. Akhirnya, pada tanggal 31 Maret 1889, menara ini diresmikan dan dibuka tanggal 6 Mei.

Setelah menara ini selesai dibangun, banyak kritikan dari masyarakat Perancis karena dianggap mengganggu mata. Surat kabar harian dipenuhi dengan surat kritik dari komunitas pecinta seni.
Eiffel memiliki izin berdiri menara selama 20 tahun, yang berarti harus dibongkar tahun 1909, ketika kepemilikannya diserahkan kepada Kota Paris. Kota telah berencana meruntuhkannya tapi setelah menara ini terbukti mendatangkan untung dari segi komunikasi, menara ini dibiarkan berdiri setelah izin tersebut kadaluwarsa. Militer menggunakannya untuk mengatur taksi Paris di garis depan selama Pertempuran Marne Pertama, dan menjadi monumen kemenangan pertempuran itu.
Menara ini memiliki dua restoran yaitu Altitude 95, di tingkat pertama dan Jules Verne, sebuah restoran gastronomis mahal di tingkat kedua, dengan lift khusus.