1. Di Jepang, angka 4 dan 9 tidak disukai. 4 dibaca “shi” berarti
“mati”, sedang 9 dibaca “ku” berarti “kurushii/
sengsara.
2. Orang Jepang menyukai
angka 8. Harga-harga barang
kebanyakan berakhiran 8.
Susu misalnya 198 yen.
3. Kalau musim panas, drama di
TV seringkali menampilkan hal-
hal yang seram (hantu).
4. Cara baca tulisan Jepang ada
dua gaya. Pertama dibaca dari atas ke
bawah, dan yang kedua adalah
dari kolom paling kanan ke arah
kiri.
5. Tanda tangan di Jepang
hampir tidak pernah berlaku
untuk keperluan formal,
melainkan harus memakai
hanko/inkan/cap. Jenis hanko
di Jepang ada beberapa, antara lain
jitsu-in, ginko-in, dan mitome-
in. Jadi satu orang kadang
memiliki beberapa jenis inkan,
untuk berbagai keperluan. Jitsu-
in adalah inkan yang dipakai
untuk keperluan yang sangat
penting, seperti beli rumah, beli
mobil, untuk jadi guarantor,
dsb. Jenis ini diregisterkan ke
shiyakusho. Ginko-in adalah
jenis inkan yang dipakai untuk
khusus membuat account di
bank. inkan ini diregisterkan ke
bank. Mitome-in dipakai untuk
keperluan sehari-hari, dan tidak
diregisterkan.
6. Kalau kita membubuhkan
tanda tangan, terkadang akan
ditanya orang Jepang "bagaimana membaca ini ?". Kalau di
Jepang saat diperlukan tanda
tangan (misalnya di paspor,
dsb.) umumnya menuliskan
nama mereka dalam huruf
Kanji, sehingga bisa terbaca
dengan jelas. Sedangkan kita
biasanya membuat singkatan
atau coretan sedemikian hingga
tidak bisa ditiru/dibaca oleh
orang lain.
7. Acara TV di Jepang
didominasi oleh masak
memasak.
8. Fotocopy di Jepang self-
service, sedangkan di Indonesia
di-service.
9. Jika naik taxi di Jepang, pintu
dibuka dan ditutup oleh supir.
Penumpang dilarang membuka
dan menutupnya sendiri.
10. Cara menghitung orang Jepang selalu
mulai dari telapak tangan
terbuka. Saat bilang
“satu”, maka jarinya akan
ditekuk/ditutupkan ke telapak
tangan.
11. Sepeda tidak boleh dipakai
boncengan, kecuali yang
memboncengnya berusia
lebih dari 16 tahun dan anak
yang diboncengnya berusia
kurang dari satu tahun dan
hanya seorang saja yang
dibonceng. Bila melanggar,
dendanya maksimal 20 ribu
yen.
12. Kalo naik eskalator di Tokyo,
kita harus berdiri di sebelah kiri,
karena sebelah kanan adalah
untuk orang yang terburu-
buru.
13. Pacaran di Jepang sungguh
hemat, traktir-traktiran bukan
budaya pacaran Jepang. Jadi
selama belum jadi suami-istri,
siapin duit buat bayar sendiri-
sendiri.
14. Nganter jemput pacar juga
bukan budaya orang Jepang.
Kalo mau ketemuan, ya
ketemuan di stasiun.
15. Jangan pernah sekali-kali
bilang ke orang jepang “aku
maen ke rumah kamu ya” karena
itu dianggap tidak sopan.
16. “Aishiteru” yang berarti aku
cinta kamu, jarang diucapkan oleh
orang yang pacaran, kecuali kalau
mereka benar-benar sudah mau
Menikah.
17. Sebelum bepergian,
biasanya orang Jepang selalu
ngecek ramalan cuaca. Dan 90%
ramalan cuaca itu akurat. Itu
sebabnya jika ada seseorang membawa
payung, pasti kita akan melihat
orang lain membawa
payung juga.
18. Bunga sakura adalah bunga
yang spesial di Jepang karena
bunganya hanya tumbuh 2
minggu selama setahun. Ketika
tumbuh, bunganya memenuhi
seluruh pohon, tanpa daun.
Setelah 2 minggu, bunga itupun menghilang.
19. Di Indonesia, kita akan
mendapatkan uang jika menjual barang bekas ke toko jual-
beli. Tapi di Jepang, kita malah
harus membayar jika mau
menyimpan barang kita untuk dijual belikan.
20. Di perempatan jalan Kyoto,
perempatan jalan yang kecil, tidak
ada mobil sama sekali tapi ada
lampu merah. Pejalan kaki selalu
berhenti ketika lampu tanda
pejalan kaki menunjukkan
warna merah.
21. Mayoritas mereka Atheis (tidak percaya tuhan)
, tapi mereka
bisa disiplin dan taat peraturan. Mungkin karena negara mereka maju ?
unikboss.blogspot.com/2010/11/1.html
0 komentar:
Posting Komentar
Satu komentar/saran/kritit yang membangun dari anda sangat berarti dan bermanfaat bagi Likeforia dalam menciptakan sebuah karya.
Terima kasih.